fs quh

06.16
intanamalia15@yahoo.co.id

look and add yaw

hohohoh ......
Read On 0 komentar

Karangan quh

05.41
hy all

q mwu ketik sedikit dari novel yg q karang nie

tpi bersambung

coz belump kepikiran nie terusannya ky gimenong

hoho ...

Arti Sebuah Kehidupan

Aku adalah sesosok gadis yang tidak begitu mengerti apa arti dari sebuah kehidupan, aku yang cenderung manja dan cengeng tidak peduli dengan semua yang aku alami, bagiku semua itu hanyalah mimpi belaka, yang hanya menipu seseorang yang ada di dalamnya, entah mengapa aku yang begitu tidak peduli dengan kehidupan sampai – sampai aku pernah berfikiran untuk tidak sekolah lagi, karena sekolah hanyalah beban untuk diriku, apalagi bila ada guru yang berkata “kerjakan hal …..” hah….. aku hanya bisa menghempaskan nafas dan mengomel sesudah guru itu keluar dari ruang kelasku, padahal ayah kandungku sendiri adalah seorang guru fisika,dimana pelajaran itu adalah pelajaran yang sangat menyebalkan dan menyusahkan, belum lagi bila ada yang namanya ulangan “oh my god” lagi – lagi aku hanya bisa menjerit di dalam hati dan tidak bisa berbuat apa – apa tapi semua kenyataan hidup itu berubah drastis, mungkin lebih dari 360 drajat(penemuan baru kali yehhh)

Kehidupanku sangat berbeda saat aku mengikuti mid semester, disana, dimana aku baru bisa menyadari arti dari sebuah kehidupan, saat itu aku yang tidak peduli dengan keadaan tubuhku yang begitu gemuk dan berpenampilan pas – pasan, tidak seperti teman – temanku yang bila berangkat sekolah harus membawa bedak,farfum,lip glous dan lain sebagainya, saat itu aku duduk sendiri di bangku ku sambil mengoceh tidak mau duduk dengan seorang pria, sampai – sampai aku mengancam tidak akan shalat selama 1 minggu dan terus menerus memohon kpda sang kuasa untuk tdk duduk sebangku dgn seorang pria, tapi saat aku menoleh ke blakang dimana temanku yang bernama kiki itu berada, aku melihat seorang pria tampan berbaju putih,berkulit putih,mempunyai bibir yang berwarna merah muda,berponi,dan sedikit lebih tinggi dari diriku sedang tersenyum manis sekali kepada diriku,saat itu aku tidak bisa bergerak sedikitpun dan aku pun merasakan jiwaku melayang,akupun bertanya dalam hatiku “ya tuhan,apakah ia adalah malaikat yang turun dari surga untuk menemaniku hidup di dunia ini?” lalu ia mencocokkan nomor urutnya dengan nomor urut yang berada di sebelah bangkuku,

lalu ia menundukkan tubuhnya dan berbicara “punten” di hadapanku, betapa terkejutnya aku saat itu lalu ia pun duduk di sebelah bangkuku, lagi – lagi aku hanya bisa bicara dalam hati dan berteriak “aaaaaaaaaaaaaaah………………..ternyata ia sebangku dengan ku,satu meja tanpa ada yang mengganggu” lalu ia berbicara dengan temannya, saat itu aku belum bisa bergerak karna mendengar suaranya yang sangaaaaaaaaaaaaaaaat merdu serta bibirnya yang indah memulai bergerak untuk memulai pembicaraan dengan sepatah katanya, sampai bel berbunyi akupun belum bergerak sama sekali, aku yang salah tingkah membuatnya menjadi kebingungan, sikapku yang tidak karuan membuat semua teman – temanku dan teman – temannya memperhatikan aku, lalu aku paksakan bergerak walaupun aku sangat lemas waktu itu, pengawas pun datang kekelasku, lalu ia memberikan lembar jawaban dan lembaran soal kepada para siswa dan siswi

yang ada di kelas itu, lalu pria yang ada di sampingku menghelakan nafasnya yang slalu ku ingat sepanjang waktu, aku pun menoleh kpadanya lalu iapun memberikan senyuman mautnya kepadaku,aku yang salah tingkah waktu itu sampai – sampai tempat pinsilku terjatuh dan semua isi yang ada di tempat pinsilku itu terjatuh banyak sekali karena kebetulan saat itu aku sedang gemar mengoleksi berbagai macam pinsil dan balpoint,

saat itu pula iapun langsung membereskan semua barangku yang terjatuh, padahal akupun tidak memperdulikannya, semakin lama aku semakin mengerti bahwa inilah yang dinamakan kehidupan ataupun cinta, ternyata aku baru menyadari mengapa teman – temanku begitu over protect terhadap penampilannya akupun berbicara dalam hatiku “pria ini sangat berbeda sekali dengan pria – pria lainnya yang hanya melihat seseorang hanya dari penampilannya saja dan juga ia sama sekali tidak menyontek sedikitpun ,jangankan menyontek bertanya saja tidak dan mengapa setelah satu tahun di sekolah ini aku baru melihat orang yang satu ini”akupun semakin penasaran kenapa pria yang satu ini sangatlah baik, pintar dan juga tampan, lalu saat aku sedang bertanya – tanya dalam diriku, tiba – tiba ia berbicara kepadaku “boleh aku pinjan penghapusnya?” dalam keadaan gugup sekaligus terkejut aku menjawab “i..iya” jawabanku yang begitu simple membuatnya merasa tidak enak, lalu ia pun mengembalikan penghapus punyaku sambil berkata “makasih ya” aku pun menjawab “i..iya” lalu sesudah ia mengembalikan penghapus miliku iapun langsung memandang kearahku dengan penuh rasa kebingungan, lalu entah mengapa aku merasa bahwa ia terus menerus memperhatikan aku, aku pun bicara dengan nada yang tidak terdengar “kenapa sih cowok ini liatin aku terus?kan aku jadi kegeeran” akupun segera memalingkan wajahku ke arahnya dengan rasa kesal, saat aku membalikan wajahku ke arahnya, tiba – tiba akupun langsung malu sendiri “huuh, ternyata orang ini tidak memandangku melainkan melihat lembaran soal yang ada di sebelahku” aku termenung kesal sekali, aku yang sudah mempunyai berbagai macam ide untuk menyontek, aku gagalkan semuanya karena aku ingin terlihat pintar dan tidak pernah menyontek di hadapannya, lalu iapun meminjam kembali penghapus miliku “eh pinjem penghapusnya lagi dong” sambil tersenyum kepadaku, penghapusku yang ada di laci meja langsung aku ambil “i..ini” jawabku sambil menyodorkan tanganku dengan penuh senyuman, iapun mengambil penghapus itu di tanganku, iapun bertanya kepadaku “boleh gak penghapusnya aku pinjem” aku yang sangat terpesona oleh penampilannya yang alami dan tidak dibuat – buat seperti teman – temannya langsung aku menganggukan kepalaku yang berisyarat berarti iya, lalu tidak lama kemudian ia pun mengembalikan penghapus itu dan berkata “Nuhunnya”sambil tersenyum ke arahku, beberapa saat kemudian ada yang memberikan kami map untuk di tanda tangani, map itu adalah daftar kehadiran siswa dan siswi,lalu sesudah ia menanda tangani map itu iapun langsung memberikannya kepadaku dengan rasa malu – malu, karena dia memang sangat pendiam.

Bel istirahatpun berbunyi kencang sekali, lalu semua keluar tentunya sesudah mengumpulkan soal dan lembar jawaban, akupun menggunakan waktu istirahat untuk memperlihatkan kepada teman – temanku pria tampan yang sebangku dengan diriku.

Bel pun berbunyi dan itu mengartikan bahwa waktu istirahat sudah habis, dirikupun mulai sedikit ragu lagi, saat pengawas memberikan soal dan lembar jawaban, ternyata aku tidak kebagian haah betapa kesalnya aku, lalu ia kebingungan, aku pun tersenyum dan langsung meminta lembar jawaban untuk diriku.

Beberapa jam kemudan belpun berbunyi, bertanda kalau waktu sudah habis, siswa – siswi pun mengumpulkan lembaran soal dan jawaban yang mereka miliki termasuk aku dan dirinya, pada waktu itu ia langsung mengambil semua peralatannya dan dimasukannya ke dalam tas yang ia miliki sambil terburu – buru,lalu iapun pergi mengumpulkan soal dan lembar jawabannya tanpa mengecek terlebih dahulu barang – barangnya, lalu ia pergi entah kemana lalu akupun mengumpulkan lembar soal dan jawaban miliku, saat aku kembali ke bangku, aku melihat ada sebuah buku kecil yang sudah lecek, lalu aku buka, dan aku baca “….. ……..” aku pun terdiam sejenak dan lalu berkata “Em………..Nama yang sangat indah, tulisannyapun cukup bagus untuk kalangan lelaki” lalu akupun memeluk buku itu sejenak. sesudah itu ada temannya yang melintas dihadapanku, tadinya sih aku mau nitip tu buku, tapi karena rasa gengsiku yang begitu tinggi haaaaaaah gak jadi dech, lalu akupun menyimpan buku itu di laci bangkunya, saat aku mulai berjalan dan sudah sampai ke pintu, pria itupun lari menabrak diriku sambil terburu – buru iapun langsung mencari buku miliknya yang tadi sempat ketinggalan, akupun pergi bersama sahabat karibku yang pendiam, pintar dan agak sedikit lugu namanya Anis Agustiani, kamipun pulang kerumah masing – masing.

Sesampainya di rumah akupun langsung menceritakan semua kejadian itu kepada ibuku, ibuku hanya bisa tersenyum dan berkata “dasar centil” aku pun tidak memperdulikan apa yang diucapkan ibuku, lalu aku langsung pergi ke kamar dan merebahkan tubuhku yang sudah basah karena keringat, Dan sedikit capek, Tiba-tiba bayangan wajahnyapun datang menghantui diriku, ohhhhhhhhh betapa senangnya hati dan jiwaku saat itu.

Satu minggupun berlalu, ulangan umum selesai, perasaanku bercampur aduk, ada senang karena ulangan selesai juga sedih karena waktu untuk bersama dengan si dia jua berakhir, sesudah ulum langsung libur selama 2 minggu, biasanya aku paling senang bila libur tapi entah mengapa hatiku sedih saat guru berkata "seperti biasanya setelah ulangan umum kita libur selama 2 minggu dan masuk langsung pembagian kelas" murid - murid yang lainpun menyambutnya dengan riang gembira lain denganku yang mencibir, lalu temanku anis bertanya"hei kok malah manyun sih?"lalu aku hanya menjawabnya dengan senyuman yang begitu kecut


bersambung.............
Read On 3 komentar

Chat Here


ShoutMix chat widget

Me?

Foto saya
me....??? enough with the simple words others who assess

Followers